-Nama (Hafidh Ihsan)
-Kelas (10)
-Sekolah (SMK Informatika Yasma)
-Source (http://profilpengusahasuksesindonesia.blogspot.com/2012/11/kisah-sukses-seorang-pengusaha-chairul.html)
Mulai aja yok :v
Kisah Sukses Seorang Pengusaha - Chairul Tanjung
Kisah
sukses seorang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung ini patut menjadi
referensi bagi kita semua. Liku-liku perjuangan dalam mendirikan kerajaan
bisnisnya yang sangat menginspirasi para
pengusaha lainnya di Indonesia.
Selain itu baru-baru ini CT sebutan akrabnya Chairul Tanjung ini menerbitkan buku yang berisi perjalanan hidupnya, karenanya buku tersebut menjadi buku best saller yang disukai semua kalangan tua dan muda. Judul buku "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" menjadikan kepopuleran CT semakin dikenal di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak panjang lebar lagi mari kita ikuti perjalanan singkat kisah sukses seorang pengusaha berikut ini.
Selain itu baru-baru ini CT sebutan akrabnya Chairul Tanjung ini menerbitkan buku yang berisi perjalanan hidupnya, karenanya buku tersebut menjadi buku best saller yang disukai semua kalangan tua dan muda. Judul buku "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" menjadikan kepopuleran CT semakin dikenal di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak panjang lebar lagi mari kita ikuti perjalanan singkat kisah sukses seorang pengusaha berikut ini.
·
Chairul
Tanjung
o
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16
Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas
sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group.
Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
·
Karier
dan kehidupan
o Chairul
dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung
adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil.
Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman
Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik
dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah
dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
o Selepas
menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia
mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan
sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
o Demi
memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku
kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto
kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan
kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi
bangkrut.
o Selepas
kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya
pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu
anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan
tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan
tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan
mendirikan usaha sendiri.
o Kepiawaiannya
membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang.
Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga
bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia
mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
o Ia
menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini
mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan
beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti
Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
o Di
bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang
finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi
Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega
Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut
membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah
Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia,
Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans
Lifestyle, dan Trans Studio.
o Khusus
di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar
ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall
sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi,
Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli
sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses
pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham
Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
o Majalah
ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah
pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang
terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di
urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut
Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia,
dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.
o Pada
tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi
CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans
Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel,
gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .
Latar belakang pendidikan
Latar belakang pendidikan
·
Berikut
selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.
o SD
Van Lith, Jakarta (1975)
o SMP
Van Lith, Jakarta (1978)
o SMA
Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
o Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
o Executive
IPPM (MBA; 1993)
·
Pemikiran
o Chairul
menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network)
adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun
relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada
yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu
proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak
bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul,
bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.
Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung. (Sumber: wikipedia.org)
Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung. (Sumber: wikipedia.org)
Nah, setelah kita mengetahui sederetan kisah sukses seorang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung ini, diharapkan bisa membantu percepatan usaha dan bisnis kita, karena setelah membacanya kita akan semakin bersemangat untuk setidaknya mengambil beberapa sisi positif untuk bisnis kita. Dan terakhir saya berharap bisa membantu para pembaca yang budiman untuk memajukan wirausaha yang ada di Indonesia. Salam sukses selalu!
Sukses bisa diraih setiap orang, tetapi hanya sebagian orang yang benar-benar serius untuk menggapai sukes, sisanya... kebanyakan ngayal.
ReplyDelete